Bahan Bakar Minyak dikategorikan dalam barang
berbahaya yang mudah terbakar dikarenakan sifat barang bisa menyebabkan
ledakan, kebakaran, keracunan, suhu tinggi, atau efek korosi.
Digolongkan berdasarkan dampak terhadap
kesehatan yang mempunyai resiko jangka pendek atau jangka Panjang, dan dampak
secara fisik kapada benda atau orang disekitarnya. Salah satu sifat Bahan Bakar
Cair adalah mengalami penguapan.
Penguapan merupakan salah satu faktor yang
berkontribusi terjadinya penyusutan kuantitas BBM pada saat penyimpanan ataupun
saat mengalami pergerakan, seperti: penyaluran, penerimaan, proses transfer
dari satu media ke media tampung lainnya.
Penyusutan dan penambahan atau pada umumnya disebut
dengan Loss & Gain terjadi pada BBM, yang menjadi tantangan tersendiri
dalam pengelolaannya.
Sebelumnya, mari kita menyamakan persepsi angka loss & gain didapatkan. Untuk mengetahui hasilnya, ada beberapa data yang harus tersedia. Sebagai contoh adalah mengetahui loss & gain pada saat BBM ditimbun, secara sederhana perhitungannya sebagai berikut:
Stok yang tersedia di tangki, ditambah dengan penerimaan BBM lalu dikurangi dengan penggunaan, maka hasilnya adalah volume stok yang tersedia berdasarkan perhitungan atau disebut juga “Stok Buku”. “Stok Buku” dibandingkan dengan “Stok Aktual”/fisik BBM, maka akan diketahui BBM mengalami penyusutan atau penambahan. Persentasi loss & gain setiap perusahaan mungkin dapat berbeda mengikuti standard yang berlaku, baik secara lokal atau internasional.
Faktor – faktor lainnya yang menyebabkan loss adalah:
• Pengukuran Aktual Volume BBM yang tidak akurat
• Konversi perhitungan BBM yang tidak tepat
• Adanya kebocoran dari fasilitas penampung
• Terjadi tumpahan, dan
• Pencurian
Kontrol Loss & Gain BBM
People. Loss & Gain dapat dikontrol agar tidak melebihi batas toleransi yang telah ditentukan. Dalam penganannya, BBM tidak terlepas dari tanggung jawab tim operasional yang mencakup dari proses penerimaan, penyaluran BBM melalui media angkut seperti truk, tongkang, tanker, kereta ataupun transfer melalui jalur pipa. Oleh karenanya diharuskan hanya tim operasional yang telah terlatih yang melakukan penanganannya, sehingga resiko-resiko yang mungkin terjadi dari proses tersebut seperti: pengukuran yang tidak akurat, salah perhitungan dan tumpahan BBM yang disebabkan dari salah dalam mengoperasikan peralatan dapat dihindari.
Equipment. Peralatan yang sesuai standard, terkalibrasi
akan mempengaruhi hasil dari pemeriksaan dan perhitungan BBM. Jadwal perawatan
peralatan dan fasilitas untuk mencegah tidak berfungsi sebagai mestinya harus
tersedia dan konsisten dilakukan. Peralatan dan Fasilitas tidak akan serta
merta mengalami gangguan, namun ada proses degradasi yang terjadi sebagai
tanda-tanda awal. Dengan tersedianya jadwal dan konsistensi dalam perawatan
akan mendeteksi lebih awal tanda-tanda degradasi sehingga dapat dilakukan tindakan
yang sesuai untuk menghindari terjadinya persoalan yang besar.
Pengawasan Operasi. Penanganan BBM harus dilandasi sengan Prosedur yang benar dengan mempertimbangkan efektifitas sehingga dapat meningkatkan produktifitas, biaya yang efisien dengan tetap berpedoman pada Kesehatan, Keselamatan, Keamanan & Lingkungan. Tim Operasional bertanggung jawab menjaga stok BBM dari kecurangan ataupun pencurian yang dapat merugikan perusahaan.
INVESTIGASI LOSS
Menganalisa laporan stok harian untuk
memastikan loss & gain BBM tidak melebihi persentasi toleransi yang telah
ditentukan. Investigasi dibutuhkan jika terdapat ketidak sesuaian dari laporan.
Secara garis besar, faktor yang menyebabkan loss dapat diketahui dari ciri-cirinya, seperti:
Kebocoran pada fasilitas BBM. Laporan stok harian mengalami loss yang berpola, dimulai dengan angka yang kecil, lalu secara bertahap angka loss mulai membesar. Kecepatan perubahan tergantung dari kemampuan fasilitas dalam menahan beban dan tekanan dari BBM. Lakulan pemeriksaan di sumur pantau, BBM yang bocor akan terdeteksi awal di fasilitas ini.
Akurasi Peralatan Ukur. Pola loss akan hampir sama dengan kebocoran pada tangki timbun. Pemeriksaan ulang untuk memastikan ke akuratan perhitungannya dapat dilakukan internal secara manual atau digital.
Tumpahan Minyak. Dapat berdampak pada angka loss yang besar, namun dapat diperkirakan volumenya. Langkah yang utama untuk dilakukan adalah memperkecil dampak pencemaran pada lingkungan dengan cara menutup aliran, melokalisir tumpahan dan dilakukan pembersihan area.
Pencurian. Laporan terbaca berpola regular loss atau one-time loss. Lakukan verifikasi semua laporan pengukuran, perhitungan, konversi volume, jika diperlukan, lakukan ulang proses tersebut. Beberapa kasus terjadi, pencurian kemungkinan besar melibatkan pihak internal dan berkelompok. Lakukan pemeriksaan terhadap keran/valves jalur BBM, jika ada tanda-tanda kerusakan fasilitas maka kemungkinan pencurian dilakukan oleh pihak eksternal.
Dibutuhkan investigasi yang komprehensif untuk
mengetahui persoalan yang mengakari dari loss yang melebihi toleransi.
Saat ini teknologi berkembang, sehingga
memungkinkan loss dapat lebih terkendali. Real Time data dapat mendeteksi pola loss
sehingga dapat memperkirakan total loss yang akan terjadi dalam satu hari,
bahkan setiap shift kerja. Sehingga investigasi setelah terjadinya loss dapat
diminimalisir, karena investigasi akan menyulitkan jika semakin jauh dari waktu
terjadinya.
#easybensin #fuelmanagement #vendormanagedinventory #losscontrol #businesssolution
Picture credit to: https://pixabay.com/id/